Pada minggu ketiga Februari 2015 lalu, tepatnya Senin, 16 Februari, ada
kegiatan menarik di SMAN 1 Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY). Saat itu sekolah memfasilitasi kegiatan
pemeriksaan mata bagi para siswa. Berdasarkan pemeriksaan, bagi siswa
yang memerlukan dan belum memiliki kacamata baca, akan mendapatkan
bantuan sebuah kacamata baca secara cuma-cuma alias gratis.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan tetap mempertimbangkan proses belajar
siswa tidak terganggu. Tentu saja para siswa menyambut hangat kegiatan
ini. “Saya senang karena bisa memeriksakan mata secara gratis. Ada
beberapa teman yang harus menggunakan kacamata baca,” ungkap salah
seorang siswa kelas X.
Sebut saja Bagas Saputra, siswa kelas XI MIA 1, dan Rangga, siswa kelas
XI MIA 2, merupakan sebagian yang memerlukan kacamata baca.
“Menurut hasil pemeriksaan, saya memerlukan kacamata baca. Memang
selama ini kadang-kadang saya kesulitan kalau membaca tulisan yang
kecil,” kata Bagas. “Untungnya, banyak teman yang baik. Mereka dengan
senang hati akan membantu saya,” imbuhnya.
Para siswa yang tidak menggunakan kacamata baca berasal dari keluarga
yang berekonomi lemah. Mereka sebenarnya telah lama menginginkan
memiliki kacamata baca, namun karena keterbatasan ekonomi orang tuanya,
mereka hanya memendam keinginannya tersebut dalam hati. Mereka
menyadari harga kacamata baca mahal untuk ukuran kantong orang tuanya.
Kendati demikian para siswa tersebut tetap rajin menuntut ilmu di
tengah keterbatasan penglihatannya.
Oleh karena itu, kegembiraan menyelimuti hati para siswa berekonomi
lemah tersebut atas kegiatan bantuan kacamata yang diusung oleh BCA.
Dalam kegiatan ini BCA menggandeng atau bekerja sama dengan Yayasan
Berani dan PT Berkat AIIA. Sekolah menyambut baik pelaksanaan
kegiatan ini. Diharapkan bantuan kacamata baca bagi siswa yang
membutuhkan dapat memperlancar proses belajar.
“Saya tentu senang sekali mendapat bantuan kacamata baca. Kacamata akan
diberikan bulan depan,” ungkap Bagas dengan wajah ceria.
Hal senada diungkapkan Rangga. “Bantuan ini sangat berguna bagi saya.
Apalagi sebentar lagi saya akan menghadapi ulangan tengah semester dan
akhir semester. Biar lebih lancar belajar,” katanya dengan nada gembira.
Kegiatan pemeriksaan mata juga diselenggarakan di beberapa sekolah
lain di Gunungkidul, yakni di tiga sekolah di Ponjong, tiga sekolah di
Semanu, dan empat sekolah di Karangmojo. Sekolah-sekolah tersebut
merupakan sekolah binaan dari Bakti BCA. Pemeriksaan dilakukan oleh dua
petugas pemeriksa mata dan seorang koordinator.
Program pemeriksaan mata dan pemberian bantuan kacamata baca
tersebut, merupakan salah satu bentuk implementasi program kegiatan
sosial BCA dalam bidang pendidikan. Kegiatan dilaksanakan pada
Februari, bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-58 BCA.
“Di usia yang ke-58 ini, BCA ingin memaknainya dengan berbagi kepada
sesama. Kami menyadari perkembangan BCA hingga saat inipun harus diikuti
dengan perkembangan masyarakat di sekitar kami. Oleh karena itu, dalam
suka cita ulang tahun yang ke-58, kami melakukan berbagai rangkaian
kegiatan sosial,” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.
Selama Februari 2015, pemeriksaan mata dan bantuan kacamata baca
dilaksanakan di 17 sekolah binaan BCA di tiga wilayah, yaitu di
Gunungkidul (DIY), Tatakan (Serang), dan Gadingrejo (Lampung). Pada
kesempatan ini, BCA menyediakan 1.000 kacamata baca bagi siswa-siswi
yang memerlukan.
Dalam rangka mendukung proses belajar di sekolah binaan Bakti BCA,
kali ini BCA juga menyerahkan berbagai bantuan kepada sekolah
binaan berupa bantuan buku untuk perpustakaan sekolah, pendukung lab
komputer, dan fasilitas lainnya.
“Kami berharap melalui bantuan buku dapat melengkapi dan menambah
koleksi perpustakaan sekolah. Hal ini diharapkan juga dapat semakin
meningkatkan motivasi murid dalam belajar,” ungkap Sekretaris
Perusahaan BCA Inge Setiawati.
Penyerahan bantuan buku dilakukan oleh pimpinan BCA setempat kepada pihak sekolah.
SUMBER