Penggunaan perangkat audio pribadi yang tidak aman, serta volume suara tinggi pada acara-acara membuat lebih dari satu miliar remaja dan dewasa muda berisiko kehilangan pendengaran permanen, berdasarkan peringatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Data yang dianalisis oleh badan PBB menunjukkan, hampir setengah dari populasi negara-negara maju, antara usia 12 dan 35 tahun, terpapar tingkat tidak aman kebisingan perangkat audio pribadi. Sementara, 40 persen kerusakan pendengaran terjadi di tempat-tempat hiburan.
“Semakin banyak orang muda menempatkan diri pada risiko gangguan pendengaran,” kata Etienne Krug, direktur pada Departemen Kesehatan Dunia, seperti dilansir dari laman Reuters.
Potensi gangguan pendengaran disebabkan baik oleh volume suara dan durasi, serta frekuensi paparan. Tingkat kebisingan pada 85 desibel aman hingga delapan jam sehari. Sementara, mendengarkan perangkat audio dengan volume maksimal pada 105 desibel aman untuk selama empat menit.
Pertunjukan konser dengan suara amat keras pada 120 desibel aman hanya selama 28 detik. Sementara sirene atau vuvuzela, terompet dari Afrika Selatan yang terkenal selama Piala Dunia FIFA 2010, mengancam pendengaran setelah sembilan detik.
“Sekali Anda kehilangan pendengaran, dia tidak akan datang kembali,” kata Krug memperingatkan.
Individu, tempat-tempat pertunjukan, dan pemerintah, semua pihak didesak untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah gangguan pendengaran. WHO mendesak pemerintah agar mengatur kampanye informasi terhadap publik. Serta, mengembangkan dan mendesak peraturan tegas terhadap kebisingan hiburan.
Para manajer di tempat-tempat hiburan seperti bar, klub, dan tempat konser disarankan untuk menggunakan pembatas suara, penyumbat telinga, dan ruangan menenangkan diri terpisah untuk pelanggan.
Seseorang dapat mencegah gangguan pendengaran dengan mengecilkan volume pada perangkat audio mereka. Atau dengan menggunakan earphone yang sesuai dan jika mungkin dengan perangkat pembatal kebisingan.
WHO memperkirakan, ada 360 juta orang di dunia menderita gangguan pendengaran. Kebisingan yang berlebihan jadi salah satu penyebab utama hilangnya pendengaran, setelah cedera dan penyakit menular. Laporan tersebut muncul pada malam International Ear Care Day yang diperingati setiap tahun pada 3 Maret.
WHO merekomendasikan waktu aman untuk mendengarkan, yaitu:
85 desibel (tingkat kebisingan di dalam mobil) - delapan jam
90 desibel (mesin pemotong rumput) - dua jam tiga puluh menit
95 desibel (sepeda motor rata-rata) - 47 menit
100 desibel (klakson mobil atau kereta bawah tanah) - 15 menit
105 desibel (pemutar musik pada volume maksimum) - empat menit
115 desibel (konser rock dengan volume keras) - 28 detik
120 desibel (vuvuzela atau sirene) - sembilan detik
SUMBER
Post a Comment