Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diisukan sebagai calon terkuat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat (PD) dalam kongres mendatang. Anggota Dewan Pembina PD Pramono Edhie Wibowo membantah kalau partainya krisis kaderisasi.
"Apakah SBY mau jadi ketum? Apakah beliau layak, apakah tidak lelah? Yang lebih parah lagi ada anggapan seolah-olah Demokrat tidak punya kader pengganti. Kita semua di sini adalah kader Demokrat yang akan mengganti beliau di kemudian hari," kata Pramono di Hotel Best Western Premiere The Hive, Jl DI Panjaitan, Jakarta Timur, Sabtu (28/2/2015).
Dia menegaskan, dengan pengalaman sebagai presiden selama dua periode, SBY tidak perlu dipertanyakan lagi kelayakan menjadi Ketua Umum PD. Apalagi, sejauh ini saat kunjungan ke daerah, SBY didukung kader daerah untuk memperpanjang masa jabatannya di kursi PD-1.
"Kalau dianggap beliau layak atau tidak layak, masa mantan presiden 10 tahun dipilih rakyat langsung masa tidak layak jadi ketum," sebut mantan KSAD itu.
Lagipula, kata dia, sosok SBY tidak melupakan kaderisasi jika terpilih sebagai ketua umum. Dia yakin kaderisasi bisa diilakukan sambil berjalan. Saat ini, SBY hanya mendengar aspirasi dari daerah. Jika suara mayoritas menghendaki maju, maka presiden RI ke enam itu mesti bersaing di kongres partai.
"Bukan jadi setelah SBY terus tidak ada kaderisasi," tutur purnawirawan TNI bintang empat itu.
Lantas, apa tantangan terberat jika ketua umum yang terpilih dalam kongres mendatang? Menurutnya, tugas berat harus bisa mengembalikan elektabilitas publik seperti saat Pilpres 2009 yang dimenangi Partai Demokrat.
"Ya membangun kembali yang tadinya 21 persen kan menjadi 10 persen. Sehingga itu harus dipenuhi minimal ya," ujarnya.
SUMBER
Post a Comment