Manila, - Presiden Filipina Benigno Aquino akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas penembakan kapal nelayan Taiwan oleh para petugas penjaga pantai Filipina. Insiden itu mengakibatkan tewasnya Hung Shih-cheng, seorang nelayan Taiwan.
Aquino pun kembali menyerukan semua pihak untuk tetap tenang di tengah memanasnya hubungan Filipina dan Taiwan terkait insiden penembakan tersebut. Demikian seperti diberitakan AFP, Rabu (15/5/2013).
Juru bicara kepresidenan Filipina, Edwin Lacierda mengatakan, Aquino telah memerintahkan ketua Kantor Budaya dan Ekonomi Manila (Manila Economic and Cultural Office/MECO), yang menangani hubungan dengan Taiwan, untuk pergi ke Taiwan guna menyampaikan permintaan maaf tersebut.
"Presiden telah menunjuk ketua MECO Amadeo R. Perez sebagai perwakilan pribadinya yang akan menyampaikan penyesalan mendalam dan pemintaan maafnya dan rakyat Filipina untuk keluarga Hung Shih-cheng, serta rakyat Taiwan atas kehilangan jiwa yang disesalkan dan tak diinginkan ini," tutur Lacierda.
Otoritas Filipina telah menembak mati Hung Shih-cheng dalam peristiwa yang terjadi 9 Mei lalu. Alasannya, kapal nelayan yang dinaiki pria berumur 65 tahun itu telah masuk secara ilegal ke wilayah perairan Filipina.
Sebelumnya, Presiden Taiwan Ma Ying-jeou telah menuntut permintaan maaf resmi dari pemerintah Filipina atas insiden itu. Ma bahkan telah mengumumkan pembekuan perekrutan tenaga kerja Filipina di Taiwan. Ma bahkan mengancam akan mengambil sanksi-sanksi lain jika Manila tidak juga menyampaikan permintaan maaf secara resmi.
Post a Comment