Ade22News ___TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANYA___
Home » » Bos BCA: Sekarang Tak Lagi Zamannya Bunga Rendah

Bos BCA: Sekarang Tak Lagi Zamannya Bunga Rendah

Ditulis Oleh adeNEWS Pada Hari Wednesday, 15 May 2013 | 02:06



Bank Indonesia (BI) masih setia mematok suku bunga acuannya di level 5,75%. Ternyata kalangan perbankan justru menyesalkan hal tersebut.

Pasalnya, suku bunga yang jadi acuan industri perbankan untuk menentukan bunga kredit dan bunga deposito ini tergolong rendah.

"Sekarang bukan lagi zamannya suku bunga rendah. Suku bunga rendah sulit dipertahankan," jelas Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaadmadja dalam sebuah temu editor media di Kantornya, Menara BCA, Rabu (15/5/2013).



Dijelaskan Jahja, industri perbankan saat ini diselimuti sebuah ketidakpastian, antaralain likuiditas yang mulai 'mengering'.

"Jika lihat perbandingan antara Dana Masyarakat (DPK/dana pihak ketiga) dan kredit yang disalurkan, dalam beberapa tahun belakangan mulai setara atau seimbang. Bahkan beberapa bank banyak yang kreditnya lebih besar dari DPK," tutur Jahja.

"Hal ini mengakibatkan terganggunya likuiditas. Apalagi kredit tak cair atau undisbursed loan juga cukup tinggi nilainya hingga triliunan. Bayangkan jika bank kesulitan cairkan kredit," tegas Jahja.

Jahja juga menambahkan, foreign direct investment (FDI) yang masuk Indonesia cukup besar. Hal ini juga ternyata memicu investor mencairkan kredit lewat bank untuk berinvestasi di Indonesia.

"Dengan naiknya suku bunga acuan BI, nantinya akan menambah likuiditas bank karena bunga kredit yang naik," jelasnya.

Dikatakan Jahja lebih jauh, BCA sendiri untuk menghimpun DPK telah menaikkan bunga deposito hingga 5% untuk memicu penabung.

"Kedepan suku bunga BI diharapkan bisa naik 50 bps sampai 100 bps masih bisa diterima. Dari 5,75% mungkin sekitar 6,75% sehingga bisa memicu bunga kredit dan likuiditas kembali longgar," terang Jahja.
Copy Berita ini KE :

Post a Comment