Kondom
adalah salah satu cara untuk seks aman dalam keluarga berencana, namun
seringkali muncul keluhan dari para pria yang memiliki ukuran alat vital
terlampau besar atau "kurang dari rata-rata". Hal Inilah yang melatar
belakangi lahirnya penemuan spray condom alias kondom semprot.
Seorang
ilmuwan asal Jerman, Vinzenz Krause, berhasil menciptakan sistem spray
condom atau kondom semprot yang bisa digunakan setiap pria dengan
berbagai ukuran organ vital, mulai ukuran kecil hingga besar.
Selain
sebagai alat kontrasepsi, kondom juga merupakan alat yang juga
digunakan untuk mencegah penularan penyakit kelamin ini biasanya dibuat
dari bahan karet lateks dan dipakai pada organ kelamin pria pada keadaan
ereksi sebelum melakukan hubungan suami-istri.
Vinzenz,
ilmuwan Jerman ini, telah mendesain kondom yang bisa digunakan secara
aman bagi semua jenis dan ukuran organ vital pada pria. Dengan kondom
ini, dijamin tak akan ada lagi yang bingung mencari kondom yang sesuai
sebab kondom akan menyesuaikan ukuran dengan sendirinya. Ide tersebut
tercetus ketika Krause berpikir kenapa bukan kondomnya saja yang
menyesuaikan ukuran organ vital manusia, bukan sebaliknya?
bilamana
anda pergi ke toko obat untuk membeli kondom, umumnya yang dijual
adalah kondom yang pas untuk pria dengan panjang organ vital rata-rata
14,5 sentimeter. Tapi banyak orang yang memiliki organ lebih kecil atau
lebih besar dari ukuran itu," kata Krause , yang juga Direktur Institute
for Condom Consultancy Germany, seperti dilansir Spiegel Online.
Sejak
Desember 2006, sebuah badan riset Jerman, Institute for Condom
Consultancy, telah melakukan tes dengan mengundang para relawan pria,
dengan berbagai ukuran organ vital, untuk mencoba kondom semprot ini.
Rencananya produk akan dilepas secara luas ke pasar dengan harga
berkisar antara 20 Euro dan dapat dipakai 20 kali dengan pengisian
ulangnya hanya membayar setengah harga untuk pembelian catridge-nya.
Pemakai
kondom ini juga dapat memilih ketebalan dan warna kondom semprot yang
diinginkan. Krause telah mengajukan hak paten untuk sistem penyemprotan
lateks yang dia ciptakan. Dia mengaku sudah memiliki prototipe yang
sukses dan penemuannya ini dalam percobaan dapat menyesuaikan ukuran
dengan ukuran organ vital yang paling besar sekalipun.
"Dengan
teknologi ini, bahkan bisa menyemprotkan kondom pada penis gajah," kata
Krause berkelakar. Untuk menggunakan kondom semprot ini, pria
memasukkan alat vitalnya ke dalam tabung dan menekan tombol untuk
menyemprotkan lateks cair dari cartridge yang bisa dilepas.
Menawarkan Cara Praktis dan Unik
Kreativitas
manusia memang tiada batasnya, begitu juga dibidang rancang bangun
kondom. Tanpa menghilangkan fungsi utamanya sebagai alat pengaman
seksual, beragam kondom diciptakan untuk menambah sensasi bercinta. Ya,
contohnya seperti kondom semprot ini. Krause menciptakan kondom spray-on
dengan sistem pompa yang menyemprotkan lateks cair ke organ vital dalam
hitungan detik.
Cara
pemakaiannya bisa dibilang sederhana, cukup dengan memasukan organ
vital ke dalam suatu tabung, lalu menekan tombol. Semprotan kecil dan
halus dalam tabung yang berisi lateks cair khusus akan membalut seluruh
organ. Alat semprot ini juga dapat menentukan berapa banyak lateks dan
jumlah penyemprotan yang diperlukan berdasarkan ukuran organ vital
secara otomatis.
Setelah
mengeluarkan organ vital dari tabung, cairan lateks akan mengering dan
berfungsi penuh, sempurna menjadi kondom yang tepat dengan ukuran milik
Anda. Karet lateks akan mengering dalam hitungan detik. Waktu yang
dibutuhkan agar lateks dapat mengering adalah sekitar 20 sampai 25
detik. Tapi Krause sedang mengupayakan agar waktunya bisa dipercepat
lagi menjadi 10 detik.
Kondom
semprot berfungsi sama seperti kondom biasa. Jadi, setelah selesai
digunakan, cara membuka dan membuangnya sama seperti kondom biasa,
tinggal gulung atau tarik, bungkus, lalu buang.
Ramah Lingkungan
Kondom
semprot ini juga ramah lingkungan lhoh, karena menggunakan karet alami
yang bisa didekomposisi menjadi humus. Jadi, bisa menghindari kasus
impor kondom bekas terulang lagi.
Post a Comment