Lulusan pendidikan perguruan tinggi di Indonesia jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan lulusan sekolah menengah pertama (SMP). Penduduk Indonesia yang lulusan perguruan tinggi hanya 7,5%, sementara yang lulus SMP sampai 70%.
"Bayangkan hanya 7,5% yang berpendidikan hingga ke Perguruan tinggi sedangkan lebih dari 70% hanya sampai di tingkat SMP," kata Hatta saat berdialog dengan mahasiswa Universitas Indonesia di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (28/05/2013).
Hatta ingin menggenjot tingkat kelulusan perguruan tinggi menjadi 20% hingga tahun 2020. Sehingga lulusan Indonesia nantinya bisa berdaya saing dan mampu berkompetisi di tingkal global. Terlebih Indonesia akan masuk pasar bebas tunggal ASEAN 2015.
"Sekarang baru 7,5% lulusan perguruan tinggi harus menjadi 20% di tahun 2020 untuk mendorong mereka masuk perguruan tinggi dan pastinya bisa mendorong perekonomian bangsa. Oleh sebab itu kita persiapkan SDM yang unggul. Kita harus berani mengatakan harus menjadi negara yang maju tahun 2025. Pendapatan per kapita kita tahun 2014 kita targetkan US$ 4.000-5.000/kapita, sekarang baru US$ 3800/kapita padahal tahun 98 hanya US$ 500/kapita," jelasnya.
Menurut Hatta, negara siap memberikan fasilitas dengan memberikan alokasi anggaran APBN sebesar 20% untuk pendidikan.
"Harus memberikan perlindungan kepada mereka yang berprestasi. Jadi dana 20% dana pendidikan harus diarahkan ke anak berprestasi itu. Di sini kata kuncinya. Kemudian tahun 2025 negara seperti Jepang dan Amerika Serikat mengalami penuaan sedangkan Indonesia mempunyai banyak usia produktif hingga tahun 2030. SDM kita harus mempunyai ilmu pengetahuan," tandasnya.
Post a Comment