Bandung - Geng motor di sejumlah wilayah di Indonesia menjadi sorotan lantaran ulahnya meresahkan masyarakat. Berbeda di Jabar yang diklaim polisi keberadaan geng motor sudah lenyap sejak dua tahun terakhir. Polda Jabar punya kiat khusus agar mereka tidak bersikap brutal atau menjurus ke arah tindakan pidana.
"Saya memerintahkan perwira polisi masuk kumpulan atau komunitas sepeda motor. Seperti saya juga, masuk klub Tiger. Nah, polisi mengutamakan langkah preentif (penangkalan) kepada mereka," jelas Kapolda Jabar Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya kepada wartawan di Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Senin (20/5/2013).
Menurut Anis, berandalan bermotor di Jabar mulai mereda sejak akhir 2010. Waktu itu di beberapa kota dan kabupaten, para kelompok yang kerap bertikai menggelar deklarasi antigeng motor. Polisi bersama sejumlah pentolan komunitas motor memprakasai kegiatan tersebut.
"Sejak awal saya menjabat Kapolda Jabar, enggak ada itu geng motor," ucapnya.
Aktivitas komunitas sepeda motor tetap dipantau aparat kepolisian. Mengantisipasi mereka kembali menjadi berandal jalanan atau anggota kelompok motor berulah kriminal serta meresahkan masyarakat, kata Anis, maka polisi perlu menggandeng ke arah kegiatan positif.
"Kami ajak mereka menjadi bagian polisi masyarakat atau polmas. Mereka yang asalnya ugal-ugalan di jalanan, diajak ikut touring. Lalu sering menggelar bakti sosial. Melalui cara itu, kegiatan mereka bisa tersalurkan," tuturnya.
Lebih lanjut Anis menjelaskan, saat ini komunitas sepeda motor di Jabar jumlahnya seabreg. Mereka membentuk wadah berdasarkan jenis sepeda motornya. "Saya percaya, masyarakat Jabar itu sangat santun. Selama ini enggak ada istilah geng motor. Tapi kalau ada kelompok motor melakukan tindak pidana, harus diproses sesuai ketentuan hukum berlaku," tegas Anis.
Post a Comment