Seorang pelukis di AS, Tarinan von Anhalt, menggunakan dorongan angin yang dihasilkan mesin pesawat jet untuk menciptakan karya seni di atas kanvas.
Ketika angin yang dihasilkan mesin pesawat jet itu bekerja, Tarinan melemparkan cat warna-warni langsung dari kalengnya ke arah kanvas yang kosong.
Demi eksperimen seni mutakhir ini, von Anhalt harus merogoh kocek sekitar $10 juta untuk menyewa pesawat jet berukuran kecil.
"Kecepatan angin, suhu panas, serta semburan cat, serta aspek lainnya, dapat menghasilkan karya seni yang indah," kata Tarinan von Anhaldt kepada kantor berita Associated Press, di landasan pesawat di West Palm Beach, AS.
Tidak lama kemudian, terlihatlah apa yang disebutnya sebagai karya seni abstrak: semburan aneka warna cat terlihat menyebar, dan tumpang-tindih di kanvas tersebut.
Von Anhalt mulai menggunakan berbagai teknik melukis yang tidak lazim dan mahal pada 2006 setelah mempelajari karya-karya guru sekaligus almarhum suaminya, Prinz von Anhalt Jurgen dari Jerman.
Dibantu beberapa orang, dia menyemprotkan cat dari botol serta kaleng ke arah kanvas, sementara pesawat jet yang dihidupkan mesinnya diparkir berjarak sekitar dua mobil dari lokasinya beraksi.
Seraya memberi aba-aba kepada sang pilot untuk menghidupkan mesin jetnya, von Anhalt kemudian beraksi dengan cat warna-warninya.
Dilemparkan ke udara dengan kecepatan penuh, melukis bertabrakan dengan kanvas dan perlahan menetes dalam arah yang berbeda.
"Ketika saya melebur dalam proses penciptaan, saya tidak berpikir tentang kekuatan angin, faktor bahaya, serta efek panasnya. Saya betul-betul mengalami ekstase, dan saya tidak ingin berhenti."
Von Anhalt sejauh ini telah menghasilkan karya seni seperti ini sekitar tiga puluh, namun dia menolak mengungkap berapa lukisannya itu telah terjual.
Ketika angin yang dihasilkan mesin pesawat jet itu bekerja, Tarinan melemparkan cat warna-warni langsung dari kalengnya ke arah kanvas yang kosong.
Demi eksperimen seni mutakhir ini, von Anhalt harus merogoh kocek sekitar $10 juta untuk menyewa pesawat jet berukuran kecil.
"Kecepatan angin, suhu panas, serta semburan cat, serta aspek lainnya, dapat menghasilkan karya seni yang indah," kata Tarinan von Anhaldt kepada kantor berita Associated Press, di landasan pesawat di West Palm Beach, AS.
Tidak lama kemudian, terlihatlah apa yang disebutnya sebagai karya seni abstrak: semburan aneka warna cat terlihat menyebar, dan tumpang-tindih di kanvas tersebut.
Von Anhalt mulai menggunakan berbagai teknik melukis yang tidak lazim dan mahal pada 2006 setelah mempelajari karya-karya guru sekaligus almarhum suaminya, Prinz von Anhalt Jurgen dari Jerman.
Kostum khusus
Saat berkarya, von Anhalt harus menggunakan kostum khusus, termasuk penutup kepala dan mata, untuk menahan terjangan panas dan terjangan angin.Dibantu beberapa orang, dia menyemprotkan cat dari botol serta kaleng ke arah kanvas, sementara pesawat jet yang dihidupkan mesinnya diparkir berjarak sekitar dua mobil dari lokasinya beraksi.
Seraya memberi aba-aba kepada sang pilot untuk menghidupkan mesin jetnya, von Anhalt kemudian beraksi dengan cat warna-warninya.
Dilemparkan ke udara dengan kecepatan penuh, melukis bertabrakan dengan kanvas dan perlahan menetes dalam arah yang berbeda.
"Ketika saya melebur dalam proses penciptaan, saya tidak berpikir tentang kekuatan angin, faktor bahaya, serta efek panasnya. Saya betul-betul mengalami ekstase, dan saya tidak ingin berhenti."
Von Anhalt sejauh ini telah menghasilkan karya seni seperti ini sekitar tiga puluh, namun dia menolak mengungkap berapa lukisannya itu telah terjual.
Post a Comment