JAKARTA - Langkah Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto menambah pasukan di Poso, Sulawesi Tengah dinilai hanya menghentikan aksi teror di Poso untuk sementara.
"Tenang hanya sementara saja, kalau dengan pendekatan kekuatan, cara- cara ini untuk menindak terorisme saya rasa tidak akan berhasil," kata bambang saat berbincang dengan Okezone, Jumat (26/10/2012).
Seharusnya polisi mampu mendeteksi masalah sosial, kemudian evaluasi apa kelemahan aparat disasana, kelemahan hingga terjadi peledakan. "Ini menunjukkan bahwa data atau informasi dini kurang akurat, ini perlu jadi perhatian. Intelegen kerjanya apa?" ucapnya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto menegaskan bahwa penambahan pasukan di Poso, Sulawesi Tengah bukan berarti kondisi di Poso mencekam.
"Bukan berarti situasinya amat sangat bahaya. Tapi perlu perkuatan disana karena memang seperti itu. Ada kelompok-kelompok yang memang ingin mengacaukan Poso, ingin mengembalikan Poso seperti masa konflik yang lalu," ujar Djoko, Kamis 25 Oktober kemarin.
Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, sambung Djoko, pihaknya melakukan antisipasi agar hal serupa tak terjadi dan mencegah kejadian agar tak semakin meluas. "Tentu kita tidak inginkan itu terjadi. Karena itu secara dini kita harus mencegah itu. Karena itu perkuatan aparat Polri utamanya dan dibackup oleh TNI sangat perlu untuk mencegah kejadian-kejadian itu meluas," tuturnya.
"Tenang hanya sementara saja, kalau dengan pendekatan kekuatan, cara- cara ini untuk menindak terorisme saya rasa tidak akan berhasil," kata bambang saat berbincang dengan Okezone, Jumat (26/10/2012).
Seharusnya polisi mampu mendeteksi masalah sosial, kemudian evaluasi apa kelemahan aparat disasana, kelemahan hingga terjadi peledakan. "Ini menunjukkan bahwa data atau informasi dini kurang akurat, ini perlu jadi perhatian. Intelegen kerjanya apa?" ucapnya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto menegaskan bahwa penambahan pasukan di Poso, Sulawesi Tengah bukan berarti kondisi di Poso mencekam.
"Bukan berarti situasinya amat sangat bahaya. Tapi perlu perkuatan disana karena memang seperti itu. Ada kelompok-kelompok yang memang ingin mengacaukan Poso, ingin mengembalikan Poso seperti masa konflik yang lalu," ujar Djoko, Kamis 25 Oktober kemarin.
Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, sambung Djoko, pihaknya melakukan antisipasi agar hal serupa tak terjadi dan mencegah kejadian agar tak semakin meluas. "Tentu kita tidak inginkan itu terjadi. Karena itu secara dini kita harus mencegah itu. Karena itu perkuatan aparat Polri utamanya dan dibackup oleh TNI sangat perlu untuk mencegah kejadian-kejadian itu meluas," tuturnya.
Sumber : okezone.com
Post a Comment