Bosan memainkan game Resident Evil yang selalu saja tak ada habisnya
menghajar para zombie yang haus darah dan juga genre-nya yang semakin
jauh meninggalkan survivor horror? Atau menyerah dengan game Silent Hill
yang kebanyakan selalu memutar otak untuk memecahkan sebuah puzzle yang
begitu sulit? Atau malah pusing, mual memainkan game horror - action
trilogi FEAR dengan format FPS? Seiring berjalannya waktu, pastinya kita
bakal menemukan titik kejenuhan dalam mengikuti sebuah franchise game
yang berkepanjangan seperti Resident Evil yang mulai dari 1-6 dan
beberapa variannya dan juga game lain sejenis. Kadang kita memerlukan
suatu penyegaran dalam game terutama yang bertemakan horror. Apalagi
kita mempunyai sebuah kebanggaan dalam memainkannya? Loh, bangga
memainkan game? Kuk bisa? Tentu aja bisa, jika saja kita memainkan game
buatan anak bangsa yang masuk kategori berkualitas! Memangnya ada? Tentu
saja, game itu berjudul Dreadout.
Dreadout adalah game ciptaan anak bangsa yang dikembangkan oleh studio
game independent Digital Happines yang berada di Bandung. Dreadout
sendiri berjenis game horror. Nah kalau saya bilang game horror dan
buatan Indonesia tentunya kalian pasti berpikir langsung mengenai
pocong, kuntilanak, sundel bolong dll! Yah memang pikiran kalian tak
salah, memang itulah hantu - hantu yang akan dimunculkan di dalam game
Dreadout ini. Namun jangan salah tangkap game ini akan menjadi lucu
seperti film - film horror yang beredar di Indonesia, buat saya, kalau
ada dari sekian banyak dari kalian yang punya riwayat sakit jantung,
saya sarankan jangan memainkan game ini! Karena meski mengusung hantu
lokal, game ini benar - benar dikemas secara apik dan kesan menyeramkan
akan kita temui bahkan di awal permainan.
Bagi yang ingin sekedar mencoba memainkannya, Digital Happines berbaik
hati memberikan demonya secara gratis yang bisa didownload dengan ukuran
kurang lebih 500-an MB. Di versi demonya, kita langsung dibawa untuk
menjalankan karakter utama yakni Linda yang tiba - tiba bangun di sebuah
ruangan rumah kuno, ketika dia tersadar dari tidurnya, perhatiaannya
tertuju kepada sebuah smartphone bergetar hebat di lantai karena
menerima panggilan. Ketika Linda menjawab panggilan tersebut, muncul
sebuah suara dari salah satu temannya dan mendadak frequensi menjadi
kacau dan suara itu menjadi tidak jelas dan mendadak ponsel mati. Saat
itulah sebuah kuntilanak mendadak muncul dibelakang Linda dan permainan
mencekam dimulai.
Sedangkan versi originalnya, sebelum memulai permainan kita akan
disuguhkan cerita awal bagaimana Linda dan teman - temannya yang
kesemuanya masih anak Sekolah Menengah Atas dan seorang guru wanita
pemandu menemukan sebuah tempat mengerikan dan akhirnya Linda dan
semuanya tersesat di dalammnya.
Memang ada kesan seperti game Silent Hill saat saya mencoba memainkannya
atau bisa juga dibilang gabungan antara game Silent Hill dan Fatal
Frame. Namun buat saya wajar - wajar saja bila memang ada unsur - unsur
diatas toh mungkin developernya salah satu fans game diatas. Meski
begitu, kreativitas developer dalam menciptakan game Dreadout ini patut
diacungi jempol karena mampu menghadirkan atmosfer mencekam dalam
balutan hantu lokal. Bagi kalian yang ingin beruji nyali, tidak hanya
berani melihat uji nyali saja di televisi namun serius ingin beruji
nyali, silahkan saja main game Dreadout ini!. Intensitas ketegangan yang
saya rasakan saat bermain Dreadout ini adalah bisa dikatakan sama
seperti memainkan game Dead Space, Metro Last Light maupun Outlast.
Kekurangan game ini bagi saya hanya masalah clue maupun informasi detail
dalam memecahkan sebuah puzzle. Terlepas itu semua, ada rasa bangga
saat memainkan game ini yang tidak saya dapat ketika memainkan game -
game lain meskipun lebih bagus daripada Dreadout, yakni karena game ini
buatan anak bangsa dan saya bangga memainkannya :)
Post a Comment