Ade22News ___TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANYA___
Home » » Pasar Saham Asia Terpengaruh Penurunan Wall Street

Pasar Saham Asia Terpengaruh Penurunan Wall Street

Ditulis Oleh adeNEWS Pada Hari Monday 22 July 2013 | 21:55

Pasar saham Asia dibuka melemah pada Rabu 17 Juli 2013. Saham-sahan di bursa Jepang memimpin penurunan berkat penguatan yen. Pasar menunggu pidato Ketua Federal Reserve AS, Ben Bernanke, untuk dapat menentukan langkah berikutnya.
Seperti diberitakan CNBC, indeks Nikkei Jepang turun dan bergerak di bawah level 14.500. Sementara itu, indeks S&P ASX 200 yang merupakan indeks acuan bursa Australia, cenderung mendatar pada awal perdagangan. S&P/ASX 200 hanya menguat tipis 0,58 poin (0,01 persen) ke level 4.986,60.
Indeks Kospi sebagai patokan bursa Korea Selatan juga tetap landai. Kospi berada di posisi 1.876, atau naik 9,64 poin (0,52 persen).
Kondisi ini dipengaruhi oleh saham-saham AS yang berakhir melemah pada penutupan bursa Selasa. Investor mengharapkan Ben Bernanke selaku Ketua The Fed dapat menyampaikan pidato yang memberikan petunjuk lebih jelas mengenai kelanjutan program stimulus moneter dari bank sentral itu.
Presiden Fed Kansas City, Esther George, telah menyatakan bahwa bank sentral AS harus mulai mengurangi program pembelian obligasi besar-besaran. Pasar menangkap kemungkinan hal ini akan mulai dilakukan pada semester pertama tahun depan.
Indeks Nikkei turun 0,8 persen, mengambil jeda setelah reli perdagangan yang tinggi pada tujuh pekan terakhir. Sementara itu, yen berada di posisi 100 per dolar di awal perdagangan Asia. Saham eskportir memimpin penurunan indeks Nikkei, dengan produsen kamera Canon turun 1 persen.
Pertemuan Bank Sentral Jepang yang merumuskan kebijakan terbaru mengungkapkan tingkat optimisme terhadap ekonomi, meskipun investor tetap kecewa. Investor berharap petunjuk stimulus masa depan mengenai pelemahan yen, pada gilirannya mendukung penguatan Nikkei.
Anggota BOJ menyatakan bahwa pasar Jepang kemungkinan bisa mendapatkan stabilitas kembali. Pejabat pemerintah Jepang juga telah menyatakan bahwa untuk sementara, negara tetap dalam deflasi moderat, dengan munculnya beberapa perubahan.
Sementara itu, reli pada saham-saham sumber daya mineral telah meredam penurunan pada indeks acuan Australia. Saham penambang top dunia, BHP Biliton, melonjak 2 persen setelah melaporkan kenaikan 7 persen dalam produksi tembaga, dan peningkatan 17 persen dalam produksi bijih besi pada kuartal kedua.
Di Korea Selatan, data keuangan perusahaan yang dikeluarkan Rabu membebani indeks Korea Selatan. Saham Samsung Engineering turun hampir 4 persen setelah membukukan rugi bersih sebesar US$82,9 juta untuk periode kuartal kedua tahun ini.

Copy Berita ini KE :

Post a Comment