Saat itu Presiden Soeharto hendak pergi dari istananya untuk memancing. Ada seorang sopir dan dua orang yang mengiringi Soeharto. Edi Nalapraya menjadi salah satu pengawal pribadi Soeharto.
Setelah semua memasuki mobil, pintu depan tepat di samping Edi diketok oleh Ibu Negara, Ibu Tien Soeharto. "Awas, jangan mancing ikan yang rambutnya panjang, ya," kata Bu Tien memperingatkan Edi.
Meski berbicara ke arah Edi, tapi wanti-wanti Bu Tien jelas bukan untuk Edi, melainkan untuk suaminya yaitu Soeharto yang sedang duduk di sebelah Edi.
"Waktu itu Pak Harto ya cuma senyum-senyum saja," kata Edi.
Pria berumur 81 tahun ini merupakan saksi sejarah incognito Soeharto tahun 1970. Mayjen TNI (Purn) Edi Nalapraya memang sudah tak muda lagi, tapi ingatannya akan sosok Soeharto saat 'blusukan' masih bisa diandalkan.
"Saat incognito dengan Pak Harto, kita tidak melakukan pengawalan yang mencolok. Santai. Saat bepergian dengan kereta api, kita semua berpakaian preman," kisah Edi, Rabu (5/6/2013).
Edi menceritakan semua itu saat peluncuran buku 'Incognito Pak Harto, Perjalanan Diam-diam Seorang Presiden Menemui Rakyatnya' di Gedung Granadi, Jl HR Rasuna Said, Jakarta. Hadir dalam acara tersebut, mantan petinggi Orde Baru seperti JB Sumarlin, Probosutedjo, juga putri Soeharto Siti Hardianti Rukmana. Akbar Tanjung juga tampak hadir dalam acara tersebut.
Post a Comment