Pekanbaru - Habis sudah kesabaran warga Tanjungpinang, Ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Mereka kesal karena sering jadi korban pemadaman listrik. Kantor PLN 'diserang'.
Sekitar 300 orang turun ke jalan, di kantor PLN Tanjungpinang, Jalan Batu Bakar, Tanjungpinang, Senin (24/6/2013). Mereka terdiri masyarakat dan mahasiswa. Mereka datang meminta PLN segera mengkahiri pemadaman listrik selama 4 bulan terakhir ini.
Warga datang dengan cara emosional. Kendati dikawal pihak kepolisian, mereka tidak peduli dan memasuki halaman kantor PLN Tanjungpinang, di bawah nauangan PLN Wilayah Riau-Kepri yang berpusat di Pekanbaru itu.
Dalam orasinya, massa menyebutkan, bahwa saban hari mereka minimal menerima pemadaman bergilir selama 8 jam. Pemadaman bergilir itu terjadi setiap malam. Kondisi ini yang membuat warga kesal terhadap PLN.
"Sampai kapan kondisi listrik di tempat kami ini bisa normal. Saban hari dapat pemadaman bergilir, tapi biaya rekening listrik malah tambah banyak," kata pendemo.
Karena tidak mendapat penjelasan, akhirnya warga pun marah. Mereka melempari kantor PLN Tanjungpinang dengan telur busuk. Barang-barang elektronik juga mereka lemparkan ke pintu masuk kantor tersebut.
Pelemparan barang elektronik bekas ini, karena warga kesal pemadaman bergilir berakibat pada rusaknya barang elektronik. Sebagian pegawai PLN banyak meninggalkan ruangan kerjanya.
GM PLN Riau Kepri Doddy Pangaribuan saat dikonfirmasi mengatakan sudah berkoordinasi dengan pemerintahan dan pemilik PLTU Galang Batang. Ketersediaan listrik selama Ramadan dijamin. "Kami berharap stakeholders maklum dan tidak bertindak anarkis," katanya.
Post a Comment