Anak Punk |
Seorang kakek tengah duduk di bangku taman sambil menikmati indahnya sore hari.
Tiba-tiba seorang anak muda bergaya punk duduk di sebelah si kakek. Rambut anak muda itu dicat kuning dan hijau, sementara rambut-rambut yang berdiri dicat oranye dan ungu. Di sekeliling matanya dikasih warna hitam.
Kakek-kakek itu bengong menatap si anak punk. Merasa terganggu oleh tatapan si kakek, si pemuda punk bertanya, "Eh, Kek, kenapa liat-liat? Emangnya dulu waktu muda nggak pernah gila-gilaan ya?!"
Setelah menarik napas dalam, si kakek menjawab, "Tentu saja pernah. Dulu aku pernah mabuk berat, dan ketika mabuk itulah aku memperkosa seekor burung kakatua. Aku lagi bertanya-tanya, jangan-jangan kamu adalah anakku."
Tiba-tiba seorang anak muda bergaya punk duduk di sebelah si kakek. Rambut anak muda itu dicat kuning dan hijau, sementara rambut-rambut yang berdiri dicat oranye dan ungu. Di sekeliling matanya dikasih warna hitam.
Kakek-kakek itu bengong menatap si anak punk. Merasa terganggu oleh tatapan si kakek, si pemuda punk bertanya, "Eh, Kek, kenapa liat-liat? Emangnya dulu waktu muda nggak pernah gila-gilaan ya?!"
Setelah menarik napas dalam, si kakek menjawab, "Tentu saja pernah. Dulu aku pernah mabuk berat, dan ketika mabuk itulah aku memperkosa seekor burung kakatua. Aku lagi bertanya-tanya, jangan-jangan kamu adalah anakku."
Post a Comment