Di samping wanita, penderita penyakit kronis merupakan yang berisiko paling tinggi mengalami anemia. Artinya, anemia juga dapat diakibatkan oleh sejumlah penyakit tertentu yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi hemoglobin. Apa sajakah itu?
"Malaria, cacingan, anemia aplastik dan thalassemia bisa menyebabkan anemia. Anemia aplastik ini anemia karena minum obat jamu-jamuan yang tidak diketahui sehingga mengganggu pembentukan sel di sum-sum tulang belakang dan limpa," ungkap dr. Santoso Karo Karo SpJP MPH (K) saat dihubungi detikHealth seperti ditulis Rabu (29/5/2013).
"Kalau thalassemia ini biasanya keturunan dan yang dipengaruhi adalah sel darahnya. Kalau salah satu orang tua sudah ada thalassemia maka anaknya bisa jadi akan mengalami juga. Oleh sebab itu harus konsultasi dulu sebelum menikah supaya tahu apa pasangannya punya thalassemia apa tidak," tambah mantan Ketua Yayasan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) itu.
Selain itu, penyakit lain yang patut diwaspadai karena dipastikan dapat menyebabkan si penderita mengalami anemia di antaranya:
- Penyakit autoimun seperti penyakit Crohn, systemic lupus erythematosus, rheumatoid arthritis dan ulcerative colitis.
- Kanker, termasuk limfoma Hodgkin
- Penyakit ginjal kronis
- Sirosis hati
- Infeksi jangka panjang seperti bacterial endocarditis, osteomyelitis (infeksi tulang), HIV/AIDS, hepatitis B atau hepatitis C
Namun tak perlu keburu bingung dulu karena anemia akibat penyakit tertentu dapat ditangani dengan cukup mudah. "Pengobatannya bisa dengan transfusi atau kalau karena cacing ya harus diobati dan dibuang cacingnya dengan minum obat cacing," tutur dr. Santoso.
Dengan kata lain, anemia dapat hilang dengan sendirinya jika penyakit yang menyebabkan munculnya kondisi kekurangan sel darah merah ini juga berhasil disembuhkan.
Jika tidak, suplemen zat besi dapat diberikan untuk mengobati anemia, tapi ini hanya mempan bagi pasien yang kadar zat besinya memang rendah. Untuk penyebab anemia tertentu seperti penyakit ginjal kronis, pasien bisa diberi obat yang disebut dengan erythropoietin. Obat ini dikatakan dapat merangsang tulang belakang untuk menghasilkan lebih banyak sel darah merah.
Post a Comment