Hampir semua penumpang Lion Air 737 800 NG tidak menduga jika pesawat yang mereka tumpangi akhirnya mendarat di laut dan terbelah. Mereka baru sadar setelah merasakan guncangan dan suara benturan.
Tantri Widiastuti, salah satu penumpang yang mengalami luka memar, kepada salah satu televisi swasta mengaku, sejak take off dari Bandung, semua berjalan lancar. “Waktu akan mendarat di Ngurah Rai juga tidak ada masalah. Semuanya baik-baik saja,” ujar Tantri.
Wanita asal Bandung yang terbang bersama adiknya itu sontak terkejut ketika merasakan ada guncangan dan suara gemuruh. “Semua teriak panik dan segera menggunakan pelampung karena pesawat mendarat di laut,” ungkap Tantri yang duduk di kursi penumpang bagian depan.
Tantri yang mengaku tidak bisa berenang itu merasa bersyukur karena selain tidak mengalami luka serius, lokasi jatuhnya pesawat tidak jauh dari daratan. “Saya dibantu adik yang kebetulan tidak mengalami luka apa-apa,” ceritanya.
Setelah dievakuasi, Tantri dilarikan ke Rumah Sakit RS Kasih Ibu Kedonganan, Jimbaran. Tantri mengaku tidak sempat memperhatikan kondisi sekitar saat kejadian karena dirinya mengaku panik dan syok.
Meskipun tidak ada korban jiwa, namun banyak penumpang korban pesawat nahas itu mengaku kecewa dengan pilot dan awak pesawat. Doni Novendi, salah seorang penumpang mempertanyakan mengapa tidak ada peringatan sebelumnya jika pesawat akan mendarat di laut.
“Jika ada peringatan sebelumnya, kami para penumpang pasti akan mengantisipasi menyelamatkan diri. Begitu pesawat jatuh kami panik dan bingung apa yang harus dilakukan,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, pesawat mendarat di laut sebelum mencapai landasan. Begitu tercebur laut, badan pesawat terbelah. Para penumpang langsung berhamburan keluar pesawat menyelamatkan diri menggunakan pelampung dan sekoci.
Post a Comment