Ade22News ___TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANYA___
Home » » Sejarah Alat Pendeteksi Kebohongan

Sejarah Alat Pendeteksi Kebohongan

Ditulis Oleh adeNEWS Pada Hari Sunday 7 October 2012 | 20:37

Alat Pendeteksi Kebohongan (Lie Detector) 


David W Martin dari North Carolina State University memberikan pengertian mengenai lie detector yaitu sebagai alat untuk mengukur tingkat emosi seseorang. David W Martin berpendapat bahwa manusia tidak dapat dipercaya untuk mengukur tingkat emosi seseorang. 

Kebohongan seseorang dapat terdeksi melalui tingkat emosinya yang terlihat dari kebenaran atau kepalsuan melalui pengukuran laju pernafasan, volume darah, denyut nadi dan respon kulit.


Manusia jika dilihat dari sejarah, berusaha untuk membuat alat yang dapat mendeteksi kebohongan seseorang dengan menggunakan teknik yang bervariasi. Seorang tersangka di Cina dipaksa untuk mengunyah tepung beras dan memuntahkannya, bila tepung beras itu masih kering, tersangka tersebut dianggap bersalah. 

Hal ini berdasarkan teknik yang berasumsi bahwa orang-orang yang berkata jujur dan bohong berbeda dalam respon fisiologisnya. Pada kasus yang menggunakan teknik tepung beras, penurunan produksi air liur diinterpretasikan sebagai hasil dari ketakutan karena berbicara bohong. 

Asumsi yang sama juga dikemukakan di akhir abad ke-19 oleh Lombroso, dengan cara mengukur volume darah selama melakukan penyelidikan terhadap tersangka.


Sejarah Alat Pendeteksi Kebohongan

Penemuan alat pendeteksi kebohongan (lie detector) berawal dari Amerika Serikat. Lie detector atau yang lebih dikenal dengan mesin polygraph. Mesin polygraph adalah suatu instrumen yang secara bersamaan mencatat perubahan proses fisiologis seperti detak jantung dan tekanan darah. 

Mesin polygraph ditemukan pertama kali oleh James Mackenzie pada tahun 1902. Awalnya, Lie detector dikembangkan untuk studi sirkulasi yang dibuat oleh Cambridge dan Paul Instrumen dari perusahaan Inggris nomor L-933517. 



Lie detector merupakan alat yang pertama kali digunakan untuk mendeteksi kebohongan seorang tersangka. Lie detector juga digunakan untuk mengetes dan merekam aktivitas elektrik dari otak manusia. Hasil pemeriksaan polygraph juga disebut sebagai deteksi psychophysiological. 

Psychophysiological ialah gangguan kejiwaan yang menggejala secara badani sebagai ganguan tubuh yang didasarkan pada teori ilmiah dan dapat diuji dengan metode sain.

Setiap upaya sadar penipuan oleh individu yang rasional spontan dan tak terkendali menyebabkan respon fisiologis yang meliputi reaksi yang diukur melalui tekanan darah, denyut nadi dan pernapasan.

Pada tahun 1921 John Larson menciptakan alat pendeteksi kebohongan yang modern. John Larson adalah seorang mahasiswa dari University of California yang menemukan alat pendeteksi kebohongan modern dan digunakan dalam interogasi polisi dan penyelidikan. John Larson meneliti berbagai instrument yang tersedia serta metodologinya, Larson memilih sphygmomanometer erlanger.


John Larson

Sphygmomanometer erlanger ialah alat untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat memompa dan mengurangi tekanan darah pada manset.



Sphygmomanometer erlanger

Sphygmomanometer erlanger dapat diubah untuk menghasilkan rekaman permanen dari tekanan darah dengan cara menggunakan drum dan kymograph. Kymograph ialah alat untuk mencatat atau melukiskan variasi tekanan atau gerakan, misalnya gerak gelombang denyut nadi dan tekanan darah. Pada tahun 1924 Leonarde Keeler membuat instrumen lie detector yang disebut dengan Emotograph.

Emotograph

Emotograph adalah cara penanda yang secara otomatis menangkap data dan informasi yang memiliki sensor pada tubuh untuk mengukur denyut nadi, kulit, suhu dan konduktivitas listrik. 



Leonarde Keeler

Leonarde menggunakan papan tempat pemotong roti sebagai dasar untuk instrumen dan yang dikenal sebagai papan pemotong roti polygraph. Instrument Leonarde Keeler tersebut diberikan kepada John Larson untuk digunakan di kepolisian Berkeley. 

Hal ini diyakini bahwa instrumen yang dibuat Leonarde ini adalah duplikat dari John Larson. Instrumen Leonarde adalah sebuah alat pendeteksi kebohongan yang membawa ketenaran untuk eksperimen John Larson yang menarik Leonarde Keeler ke bidang deteksi penipuan.

Leonarde Keeler dilahirkan pada tahun 1903 di Noth Berkeley California, adalah murid dari John Larson yang berhasil membuat beberapa model polygraph polygraph. Model polygraph yang di buat oleh Leonarde Keeler antara lain ialah :

  1. Model Keeler #301, diproduksi oleh Associated Research Inc, Chicago Illinois, model polygraph ini merupakan instrument polygraph pertama yang dibuat oleh Leonarde Keeler pada tahun 1925.
  2.  
  3. Model Keeler #302C, pertama kali diperkenalkan oleh Leonarde Keeler pada tahun 1950, model instrumen ini disebut psychogalvanometer.
  4.  
  5. Model Keeler # 6308, model ini produksi pada pertengahan tahun 1960 dan terus digunakan sampai tahun 1970 oleh kepolisian militer Amerika Serikat.
Hasil penemuan Leonarde Keeler tersebut dimodifikasi oleh Chester W. Darrow dari Institute for Juvenile Research membuat modifikasi Larson ketiga yang bernama Cardio Pneumo Psikografi, dengan menambahkan sebuah galvanometer. 

Galvanometer adalah alat pengukur kuat arus yang sangat lemah untuk menentukan keberadaan arah dan kekuatan dari sebuah arus listrik dalam sebuah konduktor. 

Instrumen galvanometer termasuk catatan psikologi, elektroda di telapak tangan dan punggung, catatan tekanan darah dan catatan pneumographic.

Pneumographic adalah perangkat untuk merekam kecepatan dan kekuatan gerakan dada Sensor khusus (elektroda) yang dipasang di kepala dan dikaitkan dengan kabel pada komputer, kemudian komputer akan merekam aktivitas elektrik otak di layar. 



Pneumographic

Pada negara maju, khususnya Amerika Serikat, alat pendeteksi kebohongan (lie detector) sering digunakan untuk membantu menggungkapkan kasus kriminal. Pelaksanaannya dilakukan oleh pihak independen (independen examiner), biasanya seorang psikolog. 

Hasil akhir untuk menilai tingkat kebohongan itu juga di tangan psikolog tersebut. Polisi yang menangani kasus, biasanya akan menerima hasil yang akurat dari psikolog tersebut.

Teknologi lie detector merupakan sebuah bentuk kemajuan dalam arus informasi pada saat ini, di mana teknologi tersebut dapat membantu setiap orang dari berbagai lapisan masyarakat dan golongan yang menjangkau seluruh negara yang ada di dunia. 

Lie detector merupakan produk yang dihasilkan dari sebuah teknologi pada saat ini, kehadirannya tidak terlepas dari adanya program komputer yang berkembang di masyarakat. 

Pada tahun 1992 perusahaan lie detector yang terkenal di Amerika Serikat bernama C.H Stoelting Instrumen percaya bahwa alat pendeteksi kebohongan konvensional, atau lie detector, dapat mendeteksi kebenaran dengan cara menganalisa reaksi seseorang atas pertanyaan yang diajukan, reaksinya dapat berupa reaksi fisik seperti perubahan denyut nadi maupun reaksi psikologis.

Alat pendeteksi kebohongan (lie detector) belum dapat dikatakan sebagai alat end user. Lie detector masih berupa sinyal dan grafik yang susah diterjemahkan langsung. 

Aplikasi lain masih dibutuhkan untuk menentukan apakah orang yang terdeteksi berbohong atau tidak. Sebagian besar aplikasi pendeteksi kebohongan yang tersedia di pasaran berupa aplikasi melalui media suara. Aplikasi ini beroperasi menggunakan analisis tekanan suara hipotesis, yang mendeteksi microtremors dalam otot vocal seseorang.

Microtremors adalah dalil untuk menunjukkan kegugupan atau penyimpangan fisiologis lainnya, yang mungkin, pada gilirannya, berarti berbohong. Aplikasi ini masih jarang ditemukan di beberapa perusahaan lie detector di Amerika.


Beberapa aplikasi software yang dapat digunakan secara gratis tanpa batas waktu (freeware) dan aplikasi komersial yang tersedia antara lain ialah :
  1. aplikasi truster truth detection. Aplikasi ini berasal dari israel. Aplikasi ini banyak dipakai oleh penyidik kepolisian dan merupakan aplikasi yang paling mahal dari aplikasi pendeteksi kebohongan lainnya.
  2.  
  3. aplikasi tvsa3 analisis, merupakan aplikasi freeware yang dibuat oleh paulus b. Dennis. Paulus merupakan tokoh pembuat aplikasi yang sekaligus pengelola situs new world order. Paulus telah membuat aplikasi ini sebagai layanan untuk pemilih pemilu.

Alat pendeteksi kebohongan (lie detector) yang merupakan bagian dari program komputer atau biasa disebut dengan software. Terdapat dua macam bentuk software yaitu :
  1. system software adalah program yang dibuat oleh perusahaan atau pabrik komputer yang dapat digunakan oleh user, misalnya operating system dan compiler.
  2.  
  3. application software yaitu sekumpulan program yang dibuat oleh pemakai komputer atau para programmer (user).

Cara Kerja Lie Detector

Alat pendeteksi kebohongan (lie detector) termaksud dalam system software yang merupakan sebuah program yang dibuat oleh perusahaan atau pabrik dan dapat digunakan oleh para programmer (user). 

Tujuan pembuatan program ini adalah untuk menyelesaikan suatu pemrosesan aplikasi, dan biasanya dipakai secara berulang-ulang, misalnya aplikasi personalia, aplikasi keuangan, aplikasi pembekuan, dan sebagainya.

Program komputer merupakan hasil dari pemikiran intelektual dari pembuatan program adalah diakui sebagai suatu karya cipta, yaitu karya dari perwujudan cipta, rasa dan karsanya. Lie detector dalam hal ini merupakan hasil karya cipta di bidang intelektual yang masuk dalam kategori program komputer.

Sebuah instrumen poligraf pada dasarnya adalah kombinasi alat-alat medis yang digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi dalam tubuh. Seseorang akan ditanya tentang peristiwa atau kejadian tertentu, para pemeriksa (operator alat lie detector sekaligus biasanya seorang penyidik atau forensic psychophysiologist , tampak melihat bagaimana detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan dan aktivitas elektro-dermal (keringat, dalam kasus ini jari-jari) perubahan perbandingan tingkat normal.

Fluktuasi mungkin menunjukkan bahwa orang ini sedang menipu atau berbohong. Lie detector mendeteksi adanya kebohongan dari sistem gelombang. Bila seseorang bohong maka gelombang akan bergetar cepat. Sebaliknya jika seseorang jujur, maka gelombang tidak bergetar dengan cepat dan tidak terdeteksi oleh lie detector.

Saat seseorang melakukan sebuah tes kebohongan, maka orang tersebut akan dipasangkan 4 sampai 6 sensor, dan dihubungkan dengan sebuah gambar grafik yang menunjukkan hasil-hasil dari pertanyaan yang diajukan. 

Sensor sensor tersebut biasanya merekam aktifitas seperti yang disebutkan diatas. Kadang-kadang poligraf juga akan mencatat hal-hal seperti gerakan lengan dan kaki.

Ketika tes poligraf dimulai, sang investigator atau penanya akan memberi 3-4 pertanyaan yang simpel dan sederhana dengan jawaban yang diketahui dengan tujuan untuk membentuk suatu fisiologis “dasar”. 

Setelah itu beranjak ke pertanyaan berat yang kemudian indikatornya bisa ditampilkan dalam sebuah grafik naik turun mirip sebuah seismograph pencatat gempa.


Macam Macam Sensor Pada Lie Detector

Sensor Respiratory Rate

 

Berwujud tabung karet yang berisi udara dan di ikatkan mengelilingi area perut/dada. Ketika dada atau otot-otot perut mengembang, udara di dalam tabung dipindahkan dalam bentuk grafik pada layar. 

Tanda di kertas bergulir jika subjek mengambil napas. Poligraf digital juga menggunakan pneumographs, tetapi menggunakan transduser untuk mengubah energi udara yang dipindahkan ke sinyal elektronik.

Sensor Tekanan Darah

 

 

Sebuah alat pengukur tekanan darah ditempatkan sekitar lengan (mirip alat tes tekanan darah pada medis). Alat ini mencatat perubahan-perubahan dalam tekanan darah dan dengan sebuah alat data tersebut dikirim dan dimunculkan dalam grafik.

Galvanic Skin Resistance

 

 

Ini juga disebut pencatat aktivitas elektro-dermal dan pada dasarnya adalah pengukur dari keringat di ujung jari anda (di pasang 2 sensor di ujung jari anda). 

Ujung jari adalah salah satu daerah yang paling berpori pada tubuh dan indikasinya adalah jika kita berkeringat maka kita sedang dalam tekanan dan alami muncul disaat orang berbohong. 

Fingerplates yang disebut galvanometers, melekat pada dua dari jari-jari subjek. Sensor ini mengukur kemampuan kulit untuk menghantarkan listrik. Ketika kulit terhidrasi (seperti keringat), itu menghantarkan listrik jauh lebih mudah daripada saat kering dan semua data data ini tercatat pula di grafik.
Copy Berita ini KE :

Post a Comment